laporan genetika tanaman variasi genetika
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN
VARIASI GENETIKA TANAMAN
Disusun
Oleh :
Dini
Nur Amania
1604020035
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2017
Sabtu,
29 April 2017
VARIASI GENETIKA TANAMAN
A.
TUJUAN
1. Mengetahui
variasi genetik (dalam hal ini variasi morfologi tanaman) sebagai dasar evolusi.
2.
Mempelajari mutasi gen dan frekuensi gen dalam populasi.
3. Memperkirakan
apakah terjadi erosi genetk pada plasma nutfah tanaman.
B.
DASAR TEORI
Variasi
genetik adalah ukuran perbedaan genetik yang ada dalam suatu populasi. Variasi
genetik seluruh spesies sering disebut keragaman genetik. Variasi genetik
perbedaan dalam segmen DNA atau gen antara individu dan setiap variasi gen ini
disebut contoh allele. Untuk, populasi dengan banyak alel yang berbeda pada
kromosom lokus tunggal memiliki jumlah tinggi variasi genetik. Variasi genetik
sangat penting untuk seleksi alam karena seleksi alam hanya dapat meningkatkan
atau menurunkan frekuensi alel yang sudah ada dalam populasi.
Variasi
memungkinkan beberapa individu dalam suatu populasi untuk beradaptasi dengan
perubahan lingkungan. Karena seleksi alam bekerja langsung hanya pada fenotipe,
variasi genetik dalam populasi yang lebih biasanya memungkinkan lebih banyak
variasi fenotip. Beberapa alel baru meningkatkan kemampuan organisme untuk
bertahan hidup dan bereproduksi, yang kemudian memastikan kelangsungan hidup
alel dalam populasi. Alel baru lainnya mungkin segera merugikan (seperti
pembawa oksigen protein cacat) dan organisme yang membawa mutasi baru akan
mati. Alel netral tidak dipilih untuk tidak melawan dan biasanya tetap dalam
populasi. Variasi genetik ini menguntungkan karena memungkinkan beberapa
individu dan, oleh karena itu, populasi, untuk bertahan hidup meskipun
perubahan lingkungan.
Keanekaragaman
individu memunculkan variasi. Dan sifat individu ditentukan oleh gen. Faktor
genotif yang berinteraksi dengan factor lingkungan memunculkan sifat yang
tampak atau fenotif. Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup
yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies dan ekosistem di suatu
daerah. Ada dua faktor penyebab keanekaragaman hayati, yaitu faktor genetik dan
faktor luar. Faktor genetik bersifat relatif konstan atau stabil pengaruhnya
terhadap morfologi organisme.Setiap orang pasti mempunyai perbedaan antara satu
dngan yang lainya,walaupun apabila dilhat sekilas pada orang yang mirip
sekalipun terlihat sama namun apabila kita cermati lagi bahwa ada
perbedaan pada setiap individu,perbedaan ini pun berlaku bagi hewan dan
tumbuhan jika kita cermati pasti kita akan menemukan perbedaan tumbuhan dan
hewan meskiipun dalam pesies yang sama.perbedaan pada setiap individu dikenal
juga dengan kergaman atau variasi,jadi kita sebagai manusia sudah seharusnya mengetahui
tentang variasi tersebu,kita perlu mengetahui apa itu kragaman,mengapa keragman
terjadi dan bagaimana keragaman tersebut dapat terjadi oleh karena itu pada
praktikum kali ini ialah tentang keragaman dengan tujuan praktikum ialah untuk
mengamati keragaman fenotip karakter pada berbagai mahluk hidup.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
variasi. Teori mengenai variasi telah dikemukakan oleh Lamarck yang
mengemukakan bahwa adanya variasi di dalam suatu populasi adalah sebagai hasil
dari adanya kekuatan yang menghasilkan variasi dan kekuatan yang memelihara
variasi dan menyebabkan organisme beradaptasi dengan baik terhadap
lingkungannya (RIDLEY, 1991). BEARDMORE (1983) mengemukakan bahwa variasi di
alam dipengaruhi oleh empat faktor dimana untuk membedakannya merupakan
pekerjaan yang tidak mudah dan dalam beberapa kasus malah tidak mungkin
dilakukan. Keempat faktor tersebut adalah:
- Variasi yang meningkat sebagai hasil dari mutasi yang berulang,
- Variasi yang meningkat karena adanya aliran gen dari populasi yang lain (migrasi),
- Variasi yang meningkat karena proses stokastik seperti genetic drift,
- Variasi yang bertahan di dalam populasi oleh adanya seleksi.
Penyebab
erosi genetika dapat disebabkan karena faktor alami dan juga faktor manusia.
Erosi genetika yang disebabkan dari faktor manusia lebih mengkhawatirkan
daripada karena faktor alam. Hilangnya habitat
alami juga menjadi penyebab adanya erosi genetika pada tumbuhan. Penggembalaan
hewan ternak secara berlebihan pada suatu kawasan dapat membuat tanaman di
sekitar kawasan tersebut mengalami erosi genetika. Erosi genetika pada tanaman
juga dapat disebabkan oleh pembukaan hutan dan pembuangan zat kimia. Adanya
rekayasa genetika dan penggantian varietas tanaman lokal akan memmbuat tanaman
menjadi tidak berkembang secara alami sehingga juga dapat menyebabkan erosi
genetika. Pertanian modern mendorong petani menjadi hanya menanam tumbuhan komersial
saja sehingga varietas yang ditanam juga terbatas. Hal itu juga dapat
menyebabkan suatu gen dari species
lain mengalami penurunan dan bahkan hilang. Penggunaan tumbuh-tumbuhan secara
besar-besaran tanpa penanaman kembali dapat membuat tumbuhan yang digunakn
mengalami erosi genetik dan menuju kepunahan. Contoh tanaman yang mengalami
erosi genetik akibat eksploitasi hutan adalah
kayu olin, kayu cendana, anggrek, rotan dan sawo kecik. Penggunaan bahan sintesis membuat bahan
serat-serat alam menjadi kurang dikembangkan dan mengalami erosi genetik.
C.
ALAT
DAN BAHAN
Alat
:
-
Bolpoin
-
Penggaris
-
Kertas
-
Penghapus
Bahan
:
-
Pisang ambon
-
Pisang emas
-
Pisang ulin
-
Pisang ambon nangka
-
Pisang bawen
D.
CARA
KERJA
1. Menyiapkan
alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Mencari
narasumber.
3. Meminta
informasi kepada narasumber tentang buah pisang.
4. Mencatat
informasi yang didapatkan.
E.
HASIL
PENGAMATAN
NO
|
NAMA
LOKAL
|
WARNA
KULIT
|
DAGING
BUAH
|
RASA
|
BIJI
|
BENTUK
|
1.
|
Ambon
|
Hijau
kuning
|
Lembut
|
Manis
|
-
|
Panjang
|
2.
|
Emas
|
Kuning
keorenan
|
Padat
|
Lebih
manis dari ambon
|
-
|
Kecil
|
3.
|
Ulin
|
Kuning
cerah
|
Lembut
|
Manis
|
-
|
Kecil
|
4.
|
Ambon
nangka
|
Hijau
|
Padat
|
Agak
masam
|
-
|
Panjang
|
5.
|
Bawen
|
Orange
berbintik
|
Padat
|
Kurang
manis
|
-
|
Panjang
|
F.
PEMBAHASAN
Variasi
genetik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan variasi dalam urutan
DNA di setiap genom. Variasi genetik yang membuat kita semua unik atau berbeda,
baik dalam hal warna rambut, warna kulit atau bahkan bentuk wajah kita. Variasi
Genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh factor keturunan (gen) yang bersifat
kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel ke sel yang lain.
Erosi Genetika adalah hilangnya sumber
daya genetik
yang sering diperbesar atau dipercepat oleh aktivitas manusia. Erosi
genetika merupakan masalah yang keprihatinan dan cukup serius. Hal itu dapat
terjadi karena erosi
genetika akan menyebabkan hilangnya keanekaragaman genetik pada hewan dan tumbuhan.
Keaneragaman hewan dan tumbuhan dapat berkurang atau bahkan hilang akibat ada
proses pengurangan kelengkapan gen unik dari setiap species secara
bertahap maupun drastis. Hilangnya keaneragaman tersebut dapat berdampak buruk
terhadap keadaan lingkungan. Erosi
genetika pada tanaman juga dapat disebabkan oleh pembukaan hutan dan pembuangan
zat kimia. Adanya rekayasa genetika dan penggantian varietas tanaman
lokal akan memmbuat tanaman menjadi tidak berkembang secara alami sehingga juga
dapat menyebabkan erosi genetika. Pertanian modern mendorong petani
menjadi hanya menanam tumbuhan komersial saja sehingga varietas yang ditanam juga terbatas.
Hal itu juga dapat menyebabkan suatu gen dari species lain
mengalami penurunan dan bahkan hilang. Penggunaan tumbuh-tumbuhan secara
besar-besaran tanpa penanaman kembali dapat membuat tumbuhan yang digunakn
mengalami erosi genetik dan menuju kepunahan. Contoh tanaman yang mengalami
erosi genetik akibat eksploitasi hutan adalah
kayu olin, kayu cendana, anggrek, rotan dan sawo kecik. Penggunaan bahan sintesis membuat bahan
serat-serat alam menjadi kurang dikembangkan dan mengalami erosi genetik.
Pencegahan terjadinya erosi genetika adalah pertama mempertahankan habitat
alami.
Pisang
adalah salah satu jenis tanaman atau tumbuhan terna yang memiliki ukuran
relatif besar atau raksasa yang berdaun besar dengan suku Musaceae. Tanaman
pisang ini juga merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat dibudidayakan
dengan baik pada iklim tropis maupun sub tropis. Ada dua jenis tanaman pisang
yaitu tanaman pisang komersial dan tanaman pisang hias, sedangkan berdasarkan
pakar botani ada beberapa jenis tanaman pisang yaitu Musa acuminat,
M. Balbisiana dan M. Paradisiaca.
Pada praktikum kali
ini kami mengamati jenis-jenis pisang. Berikut di bawah ini adalah pisang yang
kami amati, yaitu :
1. Pisang
Ambon.
Pisang
ambon adalah salah satu dari jenis jenis buah pisang
yang digemari di dunia, termasuk Indonesia. Pisang ambon ini banyak digemari
oleh masyarakat karena rasanya yang manis dan mudah didapat. Terdapat 3jenis
pisang ambon yang populer yaitu, pisang ambon lumut, pisang ambon kuning, dan pisang ambon putih.
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan, pisang ambok ini memiliki warna kulit
hijau kuning. Maksud dari warna hijau kuning ini adalah pada saat belum matang,
warna kulit pada pisang ambon ini berwarna hijau namun setelah matang warnanya
menjadi kuning. Pada pisang ambon ini memliki tekstur yang lembut pada daging
buahnya dan pisang ambon ini memiliki rasa yang manis. Pisang ambon ini tidak
memiliki biji di dalam daging buahnya. Pisang ambon ini memiliki bentuk
panjang.
2. Pisang
Emas
Pisang mas
adalah jenis pisang yang kerap kali kita abaikan. Sebab pisang ini sering
dimanfaatkan untuk pakan burung atau beberapa acara adat lainnya, seperti
pernikahan. Karena bentuknya yang kecil mungil sering di nomor duakan sebagai
makanan pencuci mulut. Berdasarkan hasil pengamatan kami, pisang emas meiliki
warna kuning keorenan, daging buahnya padat. Pisang emas ini memiliki rasa
lebih manis dibandingkan dengan pisang ambon. Pada pisang emas ini tidak
memiliki biji di dalam daging buahnya. Pisang emas berukuran kecil. Hanya berdiamter sekitar 3-4
cm dan memiliki kulit yang tipis.
3.
Pisang Ulin
Pisang ulin
ini merupakan salah satu jenis pisang raja. Bentuk buahnya kecil bulat
memanjang dengan ujung meruncing. Kulit buahnya tipis dan berwarna kuning cerah
dengan ujung hijau. Daging buah berwarna kuning kemerahan,tekstur buahnya yang
lembut, rasanya manis, dan beraroma harum. Tanaman ini berproduksi antara 100-160 buah
per pohonnya. Panjang buahnya antara 1518 cm dengan berat 75-100 g. Pisang ini
berasal dari Bogor, Jawa Barat.
4. Pisang
Ambon Nangka
Pisang
ini kulit buahnya tetap berwarna hijau walaupun sudah matang. Kulit buah ini
agak tebal. Buahnya berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 28 cm. Bentuk
buah melengkung. Walaupun berukuran agak besar, pisang yang berasal
dari Malang Jawa Timur ini hanya berbobot 150-180 g per buah. Daging buah
berwarna kuning kemerahan dengan rasa manis sedikit asam dan aroma harum.
5. Pisang
Bawen
Pisang
raja bawen ini dalam satu tandan ada 5 hingga 8 sisir bahkan bisa lebih,
tergantung kesuburan dalam budidayanya. Pada saat buah pisang ini masih mentah
kulitnya berwarna orange berbintik, dan jumlah buah per sisirnya bisa lebih
dari 10 buah, terkadang juga kurang. Untuk panjang buah pisang raja bawen ini
kerkisar 25 cm - ran, ukuran ini hampir sama dengan ukuran pisang tanduk.
Pisang bawen ini tekstur daging buahnya padat, rasanya yang kurang manis ini
membuat kebanyakan masyarakat ini mengolahnya terlebih dahulu sebelum dimakan.
G.
KESIMPULAN
1. Variasi
genetik adalah ukuran perbedaan genetik yang ada dalam suatu populasi.
2. Erosi Genetika adalah hilangnya
sumber daya genetik
yang sering diperbesar atau dipercepat oleh aktivitas manusia.
3. Variasi
genetik perbedaan dalam segmen DNA atau gen antara individu dan setiap variasi
gen ini disebut contoh allele.
4. Keanekaragaman
individu memunculkan variasi.
5. Ada
dua faktor penyebab keanekaragaman hayati, yaitu faktor genetik dan faktor
luar.
H.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Suryati, Dotti. 2008. Penuntun Pratikum Genetika Dasar.
Bengkulu: Lab. Agronomi Universitas Bengkulu.
2.
Welsh, James R. 1991.
Dasar-Dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Erlangga.
3. Yatim, Wildan. 1986. Genetika. Bandung: Tarsito
I.
LAMPIRAN
Terlampir.
0 komentar:
Posting Komentar